Tuesday, April 12, 2016

Ngomongin Angkutan Publik


Naik angkutan publik adalah kebiasaan yang gue lakukan semenjak SMP. Karena dulu, SMP gue jauh dari rumah dan memaksa untuk naik angkutan publik. Pagi itu gue sudah siap dengan seragam SMP untuk pergi sekolah dan diantar ke depan lorong sama bokap, untuk naik angkot. Sekitar 10 menit menuggu, akhirnya si angkot datang membawa kutang. Bangku panjang terisi penuh anak-anak  yang hendak berangkat kesekolah, sementara, gue duduk di bangku pendek, sejajar pintu keluar angkot. Setengah perjalanan berlalu, angkot berhenti di sebuah pasar, lalu seorang ibu menaiki angkot, bayam dan beberapa sayuran yang ia bawa cukup banyak, ia juga membawa 2 ekor ayam, yang kakinya telah diikat. Si ibu duduk disamping gue, barang belanjaannya membuat se-isi angkot mendadak sesak, harum parfum yang gue kenakan, berubah menjadi bau ayam.