Tuesday, April 12, 2016

Ngomongin Angkutan Publik


Naik angkutan publik adalah kebiasaan yang gue lakukan semenjak SMP. Karena dulu, SMP gue jauh dari rumah dan memaksa untuk naik angkutan publik. Pagi itu gue sudah siap dengan seragam SMP untuk pergi sekolah dan diantar ke depan lorong sama bokap, untuk naik angkot. Sekitar 10 menit menuggu, akhirnya si angkot datang membawa kutang. Bangku panjang terisi penuh anak-anak  yang hendak berangkat kesekolah, sementara, gue duduk di bangku pendek, sejajar pintu keluar angkot. Setengah perjalanan berlalu, angkot berhenti di sebuah pasar, lalu seorang ibu menaiki angkot, bayam dan beberapa sayuran yang ia bawa cukup banyak, ia juga membawa 2 ekor ayam, yang kakinya telah diikat. Si ibu duduk disamping gue, barang belanjaannya membuat se-isi angkot mendadak sesak, harum parfum yang gue kenakan, berubah menjadi bau ayam.      

Perlahan ayam yang diletakan dibawah kaki si ibu, bergeser menuju sepatu gue, bokongnya tepat mengarah ke sepatu yang baru gue cuci.

Gue membatin “ini ayam kampret mau ngapain, nungging-nungging nggak jelas.”

 Angkot menurunkan kecepatannya secara tiba-tiba, badan si ibu menghimpit gue, rasanya seperti diapit dua kingkong, Si ibu tidak bisa menahan badannya dan terus menghimpit, bayam yang ia bawa menyembur ke muka gue, pada saat yang bersamaan hal janggal terjadi,  si ayam menyemburkan larvanya di atas sepatu gue *oh SHIT!!! .


Semenjak kejadian itu, gue lebih memilih untuk duduk di depan, atau di sudut paling belakang, untuk meminimalisir hal-hal yang merugikan bagi gue. seminggu berlalu, tidak ada kejadian aneh yang gue alami. Sepulang sekolah, gue terburu-buru untuk segera pulang, karena dirumah ada acara keluarga, dengan sangat terpaksa gue menaiki angkot yang penuh, alhasil gue duduk di kursi kernet, duduk berdua sama si kernet, so sweet. 10 menit perjalanan, entah apa yang difikirkan oleh sang supir, mereka tetap menaikkan penumpang, padahal angkot sudah penuh, dengan sangat terpaksa gue harus berdiri di pintu angkot, bersama kernet, karena kursi yang gue duduki tadi, telah diambil alih oleh bapak tua.


         Angkot yang gue naiki mendadak ngerem, karna di depan, ada mobil yang hendak keluar dari sebuah lorong, kecepatan angkot yang tinggi, membuat sang supir menekan dalam, pedal remnya, efek kejutnya bekerja, membuat gue dan si kernat terpental, lalu kami berdua sontak jatuh ke aspal, karena jemari kami tak kuat menahan hentakan itu, gue terbang seperti jatuh ke dalam jurang, tangan gue mencoba meraih angkot, tapi apalah daya tangan tak sampai, bokong gue terseret  aspal, lalu terguling. Segera gue berdiri, menoleh ke belakang, untungnya di belakang nggak ada mobil atau motor yang siap menabrak gue. Gue berlari kearah angkot.

“nggak apa-apa kan,” Si kernet bersuara

“Iya nggak apa apa,” Jawab gue sebagai lelaki tangguh, dalam hati gue berbisik “nggak apa-apa gundul mu somplak.”


         Si kernet nggak menagih uang sama gue, karena kejadian barusan. Sesampainya dirumah gue nge-cek bokong yang sempat jadi papan skateboard, ternyata tidak ada lecet sedikitpun, celana SMP gue juga nggak robek, namun aneh nya malah kolor gue yang bolong, terlihat sekali bekas terseret. Bokong gue nggak kenapa kenapa, malah kolor yang bolong.

         Akibat kejadian itu gue jadi jarang naik angkutan publik, gue udah nggak percaya lagi sama pelayanan angkutan dan juga karena gue yang sudah masuk SMA, jadi kemana-mana naik motor.

                3 tahun berlalu, sekarang gue berada di semarang untuk jalan-jalan, sekaligus kerja.

“Aku berangkat kerja om,” teriak gue bergegas.

“Ya hati-hati,” om Agus menjawab.

Selama di semarang gue tinggal sama Om Agus, dialah yang memberikan gue kerja serta tempat bernaung. 

         Malam telah tiba, sekitar pukul 9 , gue bersiap-siap untuk pulang, semua karyawan membereskan semua pekerjaan, termasuk gue. Hp gue bergetar, ada sms masuk, yang berbunyi

“Nanti om nggak bisa jemput kamu, soalnya om masih ada kerjaan di kantor, kamu naik ojek  atau cari taksi aja”

Terpaksa, saat pintu toko ditutup, gue menunggu sendirian di luar. Ngeliatin kendaraan berlalu lalang, mau naik ojek tak kunjung datang, mau naik taksi tak juga muncul. Gue bagai sampah yang di lalerin, nggak di anggap. Akhirnya tiba juga sebuah taksi biru bertuliskan My Blue Bird Taksi, ini pertama kalinya gue naik taksi. Gue buka pintu perlahan,

sang bapak menyapa gue, “Malem mas”

“Malam juga pak.”

“Kita mau kemana ini mas,” sang bapak kembali bertanya

“Ke alun-alun Ungaran pak.”




          Gue merasa aneh di dalam hati, gue yang sudah bertekat tidak lagi naik angkutan publik, seperti apapun jenisnya kini luluh oleh taksi ini, seperti bertemu cinta, pandang pertama. Gue merasa nyaman, sejuk dan aman, si bapak juga ramah melayani. Akibat kesan malam pertama yang indah bersama sang bapak, maksudnya sang taksi, gue mencari lebih dalam, informasi tentang My Blue Bird taksi, dan ternyata My Blue Bird ada aplikasinya di Android, Blackberry, serta Windows, Gue mulai menyadari banyak keuntungan yang gue dapat saat menggunakan My Blue Bird App


·   Pesanan bisa cepat dilakukan, tinggal klik ORDER, lalu menentukan lokasi penjemputan.

·   Data supir yang bertugas juga akan kita terima, nomor armada taksi dan fotonya. Ini lah yang membuat rasa aman menjadi muncul.

·   Kita juga akan tahu estimasi dari perjalanan yang kita tentukan, di dalam app My Blue Bird juga tersedia kolom perkiraan biaya yang dikeluarkan.

·   Tidak perlu menelepon untuk memesan, hanya tinggal me-klik App  My Blue Bird, semua mudah dan efesien.

·   Kita bisa memesan taksi untuk jauh jauh hari, contoh: Gue yang 3 lagi akan pergi ke Jakarta, bisa memesan taksi hari ini, untuk perjalanan yang baru dilakukan 3 hari lagi.

·   Semua kemudahan ada didalam My Blue Bird aplikasi.

         
         Masih ada lagi keistimewaan My Blue Bird

Lewat aplikasi ini penumpang bisa tahu persis keberadaan taksi yang di pesan melalui peta digital, sehingga dapat memperkirakan waktu taksi tiba.

Ayo install Aplikasi My Blue Bird di Smartphone anda, karena My Blue Bird tidak pernah mengecewakan dan yang gue rasakan supirnya ramah serta sopan. Membuat semua penumpang merasa aman serta nyaman dan yang terpenting nggak membuat kolor bolong.                                                                                    

Tulisan ini diikutsertakan pada My Blue Bird Blogging Competition yang diselenggarakan oleh PT Blue Bird Tbk



43 comments:

  1. ckck kena larva ayam haha. emang sih ayam inih kalau di kejutin dikit aja larva langsung keluar (jgn tanya kenapa gue bisa tau)

    baru tau nih gue kalau blue bird ada aplikasinya. nanti cobain deh biar lebih enak di jalan sama gak kena larva. haha

    btw, semoga menang ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. gue nggak bakal nanya, lo kok bisa tau ?. amin thank bro

      Delete
  2. Emang sih kalau naik angkutan umum itu yang bikin males dempet-dempetan sama orangnya, apalagi kadang kalau yang disebelah bau, masalah idup kelar semuaaa.

    Keren nih, gampang cara pakenya. Nanti mau coba biar ga jatoh sama abang kernet haha

    Semoga menang... (btw, boleh follback blog aku ga?)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buruan coba, amin terimakasih , udah di followback kak :D

      Delete
  3. Angkutan umum emang gitu, suka gak kira-kira kalo naikin penumpang. Supirnya kira penumpangnya itu buku, bisa ditumpuk-tumpuk.

    Pengalamannya keren gitu. jatoh dari angkot sampe kolor robek, tapi celananya enggak. Jangan-jangan lo itu superman, pake kolor diluar.

    Mahal nggak sih kalo naik taksi itu? secara naik taksi kan kayak naik mobil pribadi. Ditambah lagi kalo perjalanan jauh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha, gue juga baru sadar kao ternyata kolor gue diluar :D

      Delete
  4. ini yang lagi rame di sosmed itu ya gan, ceritanya lucu gan, true banget,tapi sayang gan, ane mending milih pake kendaraan pribadi aja

    ReplyDelete
  5. Berart memang harus sabar gitu aja ama angkutan umum gan. Perlu disadari saja kalau sebagian besar angkutan umum it ya seperti itu

    ReplyDelete
  6. jadi nambah wawasan nih, thanks infonya gan :)

    ReplyDelete
  7. Naik angkot juga males, tanya sekalian, apa harga berlaku pada saat kondisi macet? Kadang disini kondisi macet lada saat weekend ,

    Apa berlaku juga di Malang? Kalo iya membantu banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha,semua informasi blue bird bisa didapatkan , dengan meng-klik banner blue bird di blog ini.

      Delete
  8. Hahah apes banget ini. Mulai dari kena larva ayam sampe jatuh. Buahahahha..

    Terus naik blue bird?? Ya Iyalah nyaman. Namanya juga taksi, sudah pasti harus nyaman. Tapii kesehatan dompet yang gak nyaman.

    ReplyDelete
  9. Memesan blue bird semakin mudah yak mengikuti kecanggihan teknologi via online :D

    ReplyDelete
  10. bluebird memang keren. nggak cuma secara langsung, secara online juga bisa yak sekarang. terobosan dan inovasi kali ini bukan cuman datang dar layanan sopir, tapi juga dari layanan aplikasi. walaupun belakangan ini sempet ada kasus nggak enak, tapi... tetep keren lah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, blue bird kini kian menyeluruh, melayani penumpang hingga tujuan, dengan aman, nyaman dan cepat pastinya

      Delete
  11. Hahaha resiko lah kalau naik angkot bareng emak-emak dari pasar, kena serangan ayam! :D

    Kalo urusan taksi, memang aku langganan bluebird. Selain lebih cepet kalo di telepon, argonya juga lebih murah. Sayang banget nama bluebird agak tercoreng gara-gara insiden sama ojek online di ibukota beberapa waktu lalu. :) Tetep semangat lah buat para deiver, rejeki sudah ada yg ngatur, gak usah teriak-teriak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha, bener bang rejeki udah ada yang ngatur, pelanggan blue bird pun banyak, jadi nggak perlu pake otot menyelesaikan masalah.

      Delete
  12. dulu emag si dukanya naik angkot emg seperti itu, belum lagi ada hal hal tak terduga kayak copet atau apa lah, tpi skrng kalau pergi yang jauh kadang saya memesan blue bird, biasanya si lewat telp, karena saya kurng ngerti cara memakai aplikasi blue bird

    ReplyDelete
    Replies
    1. mending lewat app bro, hemat pulsa, karena di app akan terlihat semua detail tentang rician perkiraan biaya, rute, dan informasi tentang pak supir yang bekerja.

      Delete
  13. Ya ampun Kena larva ayam XD
    Btw itu sepatu lo meleleh ngga? Hiii
    Gw masih heran knapa kolor elu yg robek tpi clana lu kaga.. pengalamannya gila..

    Dan gw baru tau kalo blue bird punya aplikasi.. harusnya dari dulu ya.. biar kaga ada demo kaya di jkt kemaren

    ReplyDelete
  14. Hahaha baca pengalamanmu diawal aku jadi teringat dulu pas SMP. Pas SMP dulu aku juga berangkat sekolah naik angkot. Kalau pas angkotnya sepi sih rejeki banget, tapi kalau pas rame itu yang apes banget. Apalagi pas rame dengan bebarengan orang yang baru pulang dari belanja di pasar, aduh baunya nggak enak banget. Mengingat itu semua jadi lucu sendiri ternyata.

    Waduh, itu yang jatuh dari angkot beneran ya bro. Tapi kok anehnya malah yang bolong kancutmu, celana SMP mu kok malah baik-baik aja. Keren juga yaa haha.

    Akhirnya sekarang bisa dipermudah lewat aplikasi tersebut yaa. JAdi naik angkutan umum pun nggak perlu susah-susah kayak dulu lagi. Aplikasi blue bird itu emang membantu banget sepertinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha iya bro, kalo naik angkot mau nggak mau harus desak desakan. Blue Bird memudahkan perjalanan anda. hahay

      Delete
  15. Akhirnya gue menemukan juga yang ikutan lomba ini. Kemaren sempet pengen ikutan, tapi pengalaman gue untuk kendaraan ini masih kurang, jadi niatnya gue urungkan.

    Bener banget bro, kalo angkutan umum itu seringnya banyak yg gitu. Iya, suka ditumpuk-tumpuk. Ada ruang dikit, ditumpuk. Baju kali, ditumpuk. -_-

    Sepertinya memilih Blue Bird emang solusi paling baik untuk bisa mendapatkan pelayanan terbaik, ya.

    Btw, semga menang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kenapa nggak ikutan bang ? gue juga mau mencoba ilmu menulis yg udah gue dapat selama menulis ini dengan ikutan nih lomba. tenkiyu bang,amin.

      Delete
  16. Lah aku malah gak pernah naik angkutan publik sama sekali, naik angkutan terakhir aja kapan aku lupa.

    Naik angkutan kek gitu yang bikin gak nyaman, sudah tau penuh eh dipaksa naik aja, jadinya sesak nafas tuh.

    Wah blue bird, aku tiap pergi ke tempat yang jauh mesti pesen taksi ini. Cepet pelayanannya. Semoga menang ya..

    ReplyDelete
  17. Transportasi sekarang udah makin yahud, canggih, dan kadang membuat hal-hal yang tak diinginkan oleh penumpang. Menurut gue, penggunaan dan pelibatan internet, maksud gue dengan perusahaan taksi ini menggunakan aplikasi, akan lebih memudahkan penumpang dalam memesan taksi, udah gak susah-susah lagi.

    Tetapi, terkadang banyak perusahaan transportasi membuat hal yang anarkis, tentu saja ini tak mengenakkan masyarakat, khususnya penumpang. Kemaren itu baru saja terjadi. Semoga hal ini takkan terjadi kembali, dan dua kubu tersebut berdamai. Damai itu indah

    ReplyDelete
    Replies
    1. asli vroh ,salam damai. sebarkan kedamaian ke penjuru negri.

      Delete
  18. Ya ampun, pengalaman kamu naik angkot pas jaman SMP lucu banget. Wkwkwkkwk. Kok bisa sih malah yang sobek malah dalamannya trus luarannya nggak kenapa napa? Wkwkwkwkwk

    Btw aku baru tau nih tentang aplikasi ini daro Blue Bird. Keren ya. Bikin pengguna jadi merasa makin aman.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahah, waktu ituguepinjem kolornya supermen, jadi pakenya diluar

      Delete
  19. kalau naik angkot udah jarang banget, pas jaman sekolah dulu naik angkot pas awal-awal doang, selanjutnya lebih milih naik sepeda aja, lebih enak, g harus desek-desekan dan nungguin angkotnya jalan pake lama banget.

    karena di tempatku masih jarang taksi bahkan mungkin g ada jadi jarang ngerasain naik taxi. paling banter pas kuliah di bandung kemarin, itupun bukan blue bird

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang semakin lama naik angkutan umum, semakin nyesek.mending naik Blue Bird haha

      Delete
  20. bener banget mbak, blue bird kian canggih

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah yah gue sekarang gak naik angkot lagi. Angkot masih begitu ya sampai sekarang, suka naikin penumpang gak kira-kira. Kadang muter musik juga keras-keras sampai kalo mau berenti harus teriak tepat di cuping supir anngkotnya sambil gebuk pundaknya.
    Emang lebih enak naik taksi sih, nyaman, tapi bayarnya yang gak nyaman wkwk.
    Alhamdulillah banget ada aplikasinya sekarang. Sesekali bolehlah naik taksi dari Lampung ke Jakarta.

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha banyak uang kayanya, naik taksi Lampung Jakarta.

      Delete
  22. gue suka cerita lo tentang angot itu jar tapi kecepetan sampai dipotong sama isi dari tulisan lomba .

    jujur ajah gue ngeliat kurang smooth tulisan lo ketika menuju ke penjelasan aplikasi Blue bird. gue shock gitu. halah..

    overall.. asik loh tulisan lo. menang lah bisa hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha jangan terlalu shock, sik asik sik asik. tenkyu brother. amin semoga aje

      Delete
  23. kaki elu dipatok ayam yah? hahhaaa....

    asyik yah, punya pengalaman atret dari angkutan.. hahahhaaa............

    semoga menang :)

    ReplyDelete
  24. Duh seriusan itu sepatunya di-poop-in ayam? Uh, ngebayanginnya aja bikin mual sendiri ya hahaha. Tapi emang bener sih, angkot yang disisipi hewan berbau malah bikin enek dan nggak nyaman. Posisi paling enak emang di depan, samping supir.

    Kalo taksi sih sejauh ini emang nggak pernah mengecewakan. Aku jarang pake taksi, tapi setiap pake alhamdulillah pengalamannya memuaskan. Apalagi kalo udah ada aplikasi gitu ya, makin memudahkan dan makin nyaman deh. Btw bayar via aplikasi itu bisa cash atau harus credit kah?

    ReplyDelete
  25. Jadi sedih dengan nasib transportasi umum sekarang ini... hik hiks

    ReplyDelete

Berikanlah komentar atau kritik dengan baik dan sopan.
Terimakasih