Naik angkutan publik adalah
kebiasaan yang gue lakukan semenjak SMP. Karena dulu, SMP gue jauh dari rumah
dan memaksa untuk naik angkutan publik. Pagi itu gue sudah siap dengan seragam
SMP untuk pergi sekolah dan diantar ke depan lorong sama bokap, untuk naik
angkot. Sekitar 10 menit menuggu, akhirnya si angkot datang membawa kutang. Bangku
panjang terisi penuh anak-anak yang
hendak berangkat kesekolah, sementara, gue duduk di bangku pendek, sejajar
pintu keluar angkot. Setengah perjalanan berlalu, angkot berhenti di sebuah
pasar, lalu seorang ibu menaiki angkot, bayam dan beberapa sayuran yang ia bawa
cukup banyak, ia juga membawa 2 ekor ayam, yang kakinya telah diikat. Si ibu
duduk disamping gue, barang belanjaannya membuat se-isi angkot mendadak sesak,
harum parfum yang gue kenakan, berubah menjadi bau ayam.
Perlahan ayam yang diletakan dibawah kaki si ibu, bergeser menuju sepatu gue, bokongnya tepat mengarah ke sepatu yang baru gue cuci.
Gue membatin “ini ayam kampret
mau ngapain, nungging-nungging nggak jelas.”
Angkot menurunkan kecepatannya
secara tiba-tiba, badan si ibu menghimpit gue, rasanya seperti diapit dua
kingkong, Si ibu tidak bisa menahan badannya dan terus menghimpit, bayam yang ia
bawa menyembur ke muka gue, pada saat yang bersamaan hal janggal terjadi, si ayam menyemburkan larvanya di atas sepatu
gue *oh SHIT!!! .
Semenjak kejadian itu, gue lebih
memilih untuk duduk di depan, atau di sudut paling belakang, untuk
meminimalisir hal-hal yang merugikan bagi gue. seminggu berlalu, tidak ada
kejadian aneh yang gue alami. Sepulang sekolah, gue terburu-buru untuk segera
pulang, karena dirumah ada acara keluarga, dengan sangat terpaksa gue menaiki
angkot yang penuh, alhasil gue duduk di kursi kernet, duduk berdua sama si
kernet, so sweet. 10 menit perjalanan, entah apa yang difikirkan oleh sang
supir, mereka tetap menaikkan penumpang, padahal angkot sudah penuh, dengan
sangat terpaksa gue harus berdiri di pintu angkot, bersama kernet, karena kursi
yang gue duduki tadi, telah diambil alih oleh bapak tua.
Angkot
yang gue naiki mendadak ngerem, karna di depan, ada mobil yang hendak keluar
dari sebuah lorong, kecepatan angkot yang tinggi, membuat sang supir menekan
dalam, pedal remnya, efek kejutnya bekerja, membuat gue dan si kernat terpental,
lalu kami berdua sontak jatuh ke aspal, karena jemari kami tak kuat menahan
hentakan itu, gue terbang seperti jatuh ke dalam jurang, tangan gue mencoba
meraih angkot, tapi apalah daya tangan tak sampai, bokong gue terseret aspal, lalu terguling. Segera gue berdiri,
menoleh ke belakang, untungnya di belakang nggak ada mobil atau motor yang siap
menabrak gue. Gue berlari kearah angkot.
“nggak apa-apa kan,” Si kernet bersuara
“Iya nggak apa apa,” Jawab gue sebagai lelaki tangguh, dalam
hati gue berbisik “nggak apa-apa gundul mu somplak.”
Si
kernet nggak menagih uang sama gue, karena kejadian barusan. Sesampainya
dirumah gue nge-cek bokong yang sempat jadi papan skateboard, ternyata tidak
ada lecet sedikitpun, celana SMP gue juga nggak robek, namun aneh nya malah
kolor gue yang bolong, terlihat sekali bekas terseret. Bokong gue nggak kenapa
kenapa, malah kolor yang bolong.
Akibat
kejadian itu gue jadi jarang naik angkutan publik, gue udah nggak percaya lagi
sama pelayanan angkutan dan juga karena gue yang sudah masuk SMA, jadi kemana-mana
naik motor.
3 tahun
berlalu, sekarang gue berada di semarang untuk jalan-jalan, sekaligus kerja.
“Aku berangkat kerja om,” teriak gue bergegas.
“Ya hati-hati,” om Agus menjawab.
Selama di semarang gue tinggal sama Om Agus, dialah yang memberikan
gue kerja serta tempat bernaung.
Malam
telah tiba, sekitar pukul 9 , gue bersiap-siap untuk pulang, semua karyawan
membereskan semua pekerjaan, termasuk gue. Hp gue bergetar, ada sms masuk, yang
berbunyi
“Nanti om
nggak bisa jemput kamu, soalnya om masih ada kerjaan di kantor, kamu naik ojek atau cari taksi aja”
Terpaksa, saat pintu toko ditutup, gue menunggu sendirian di
luar. Ngeliatin kendaraan berlalu lalang, mau naik ojek tak kunjung datang, mau
naik taksi tak juga muncul. Gue bagai sampah yang di lalerin, nggak di anggap.
Akhirnya tiba juga sebuah taksi biru bertuliskan My Blue Bird Taksi, ini
pertama kalinya gue naik taksi. Gue buka pintu perlahan,
sang bapak menyapa gue, “Malem mas”
“Malam juga pak.”
“Kita mau kemana ini mas,” sang bapak kembali bertanya
“Ke alun-alun Ungaran pak.”
Gue
merasa aneh di dalam hati, gue yang sudah bertekat tidak lagi naik angkutan
publik, seperti apapun jenisnya kini luluh oleh taksi ini, seperti bertemu
cinta, pandang pertama. Gue merasa nyaman, sejuk dan aman, si bapak juga ramah
melayani. Akibat kesan malam pertama yang indah bersama sang bapak, maksudnya
sang taksi, gue mencari lebih dalam, informasi tentang My Blue Bird taksi, dan ternyata
My Blue Bird ada aplikasinya di Android, Blackberry, serta Windows, Gue mulai
menyadari banyak keuntungan yang gue dapat saat menggunakan My Blue Bird App
· Pesanan bisa cepat dilakukan, tinggal klik
ORDER, lalu menentukan lokasi penjemputan.
· Data supir yang bertugas juga akan kita terima,
nomor armada taksi dan fotonya. Ini lah yang membuat rasa aman menjadi muncul.
· Kita juga akan tahu estimasi dari perjalanan
yang kita tentukan, di dalam app My Blue Bird juga tersedia kolom perkiraan
biaya yang dikeluarkan.
· Tidak perlu menelepon untuk memesan, hanya
tinggal me-klik App My Blue Bird, semua
mudah dan efesien.
· Kita bisa memesan taksi untuk jauh jauh hari,
contoh: Gue yang 3 lagi akan pergi ke Jakarta, bisa memesan taksi hari ini,
untuk perjalanan yang baru dilakukan 3 hari lagi.
· Semua kemudahan ada didalam My Blue Bird
aplikasi.
Masih ada lagi keistimewaan My Blue Bird
Lewat aplikasi ini penumpang bisa tahu persis keberadaan
taksi yang di pesan melalui peta digital, sehingga dapat memperkirakan waktu
taksi tiba.
Ayo install Aplikasi My Blue Bird di Smartphone anda, karena
My Blue Bird tidak pernah mengecewakan dan yang gue rasakan supirnya ramah serta
sopan. Membuat semua penumpang merasa aman serta nyaman dan yang terpenting
nggak membuat kolor bolong.
Tulisan ini diikutsertakan pada My Blue Bird Blogging Competition yang diselenggarakan oleh PT Blue Bird Tbk
ckck kena larva ayam haha. emang sih ayam inih kalau di kejutin dikit aja larva langsung keluar (jgn tanya kenapa gue bisa tau)
ReplyDeletebaru tau nih gue kalau blue bird ada aplikasinya. nanti cobain deh biar lebih enak di jalan sama gak kena larva. haha
btw, semoga menang ;)
gue nggak bakal nanya, lo kok bisa tau ?. amin thank bro
DeleteEmang sih kalau naik angkutan umum itu yang bikin males dempet-dempetan sama orangnya, apalagi kadang kalau yang disebelah bau, masalah idup kelar semuaaa.
ReplyDeleteKeren nih, gampang cara pakenya. Nanti mau coba biar ga jatoh sama abang kernet haha
Semoga menang... (btw, boleh follback blog aku ga?)
Buruan coba, amin terimakasih , udah di followback kak :D
DeleteAngkutan umum emang gitu, suka gak kira-kira kalo naikin penumpang. Supirnya kira penumpangnya itu buku, bisa ditumpuk-tumpuk.
ReplyDeletePengalamannya keren gitu. jatoh dari angkot sampe kolor robek, tapi celananya enggak. Jangan-jangan lo itu superman, pake kolor diluar.
Mahal nggak sih kalo naik taksi itu? secara naik taksi kan kayak naik mobil pribadi. Ditambah lagi kalo perjalanan jauh.
haha, gue juga baru sadar kao ternyata kolor gue diluar :D
Deleteini yang lagi rame di sosmed itu ya gan, ceritanya lucu gan, true banget,tapi sayang gan, ane mending milih pake kendaraan pribadi aja
ReplyDeleteNamanya juga angkutan umum
ReplyDeleteBerart memang harus sabar gitu aja ama angkutan umum gan. Perlu disadari saja kalau sebagian besar angkutan umum it ya seperti itu
ReplyDeletesabar sabar, apes mulu
Deletewah ujung2nya pakai blue bird
ReplyDeletejadi nambah wawasan nih, thanks infonya gan :)
ReplyDeleteNaik angkot juga males, tanya sekalian, apa harga berlaku pada saat kondisi macet? Kadang disini kondisi macet lada saat weekend ,
ReplyDeleteApa berlaku juga di Malang? Kalo iya membantu banget
haha,semua informasi blue bird bisa didapatkan , dengan meng-klik banner blue bird di blog ini.
DeleteHahah apes banget ini. Mulai dari kena larva ayam sampe jatuh. Buahahahha..
ReplyDeleteTerus naik blue bird?? Ya Iyalah nyaman. Namanya juga taksi, sudah pasti harus nyaman. Tapii kesehatan dompet yang gak nyaman.
Memesan blue bird semakin mudah yak mengikuti kecanggihan teknologi via online :D
ReplyDeletebluebird memang keren. nggak cuma secara langsung, secara online juga bisa yak sekarang. terobosan dan inovasi kali ini bukan cuman datang dar layanan sopir, tapi juga dari layanan aplikasi. walaupun belakangan ini sempet ada kasus nggak enak, tapi... tetep keren lah.
ReplyDeleteYap, blue bird kini kian menyeluruh, melayani penumpang hingga tujuan, dengan aman, nyaman dan cepat pastinya
DeleteHahaha resiko lah kalau naik angkot bareng emak-emak dari pasar, kena serangan ayam! :D
ReplyDeleteKalo urusan taksi, memang aku langganan bluebird. Selain lebih cepet kalo di telepon, argonya juga lebih murah. Sayang banget nama bluebird agak tercoreng gara-gara insiden sama ojek online di ibukota beberapa waktu lalu. :) Tetep semangat lah buat para deiver, rejeki sudah ada yg ngatur, gak usah teriak-teriak.
haha, bener bang rejeki udah ada yang ngatur, pelanggan blue bird pun banyak, jadi nggak perlu pake otot menyelesaikan masalah.
Deletedulu emag si dukanya naik angkot emg seperti itu, belum lagi ada hal hal tak terduga kayak copet atau apa lah, tpi skrng kalau pergi yang jauh kadang saya memesan blue bird, biasanya si lewat telp, karena saya kurng ngerti cara memakai aplikasi blue bird
ReplyDeletemending lewat app bro, hemat pulsa, karena di app akan terlihat semua detail tentang rician perkiraan biaya, rute, dan informasi tentang pak supir yang bekerja.
DeleteYa ampun Kena larva ayam XD
ReplyDeleteBtw itu sepatu lo meleleh ngga? Hiii
Gw masih heran knapa kolor elu yg robek tpi clana lu kaga.. pengalamannya gila..
Dan gw baru tau kalo blue bird punya aplikasi.. harusnya dari dulu ya.. biar kaga ada demo kaya di jkt kemaren
Hahaha baca pengalamanmu diawal aku jadi teringat dulu pas SMP. Pas SMP dulu aku juga berangkat sekolah naik angkot. Kalau pas angkotnya sepi sih rejeki banget, tapi kalau pas rame itu yang apes banget. Apalagi pas rame dengan bebarengan orang yang baru pulang dari belanja di pasar, aduh baunya nggak enak banget. Mengingat itu semua jadi lucu sendiri ternyata.
ReplyDeleteWaduh, itu yang jatuh dari angkot beneran ya bro. Tapi kok anehnya malah yang bolong kancutmu, celana SMP mu kok malah baik-baik aja. Keren juga yaa haha.
Akhirnya sekarang bisa dipermudah lewat aplikasi tersebut yaa. JAdi naik angkutan umum pun nggak perlu susah-susah kayak dulu lagi. Aplikasi blue bird itu emang membantu banget sepertinya.
Haha iya bro, kalo naik angkot mau nggak mau harus desak desakan. Blue Bird memudahkan perjalanan anda. hahay
DeleteAkhirnya gue menemukan juga yang ikutan lomba ini. Kemaren sempet pengen ikutan, tapi pengalaman gue untuk kendaraan ini masih kurang, jadi niatnya gue urungkan.
ReplyDeleteBener banget bro, kalo angkutan umum itu seringnya banyak yg gitu. Iya, suka ditumpuk-tumpuk. Ada ruang dikit, ditumpuk. Baju kali, ditumpuk. -_-
Sepertinya memilih Blue Bird emang solusi paling baik untuk bisa mendapatkan pelayanan terbaik, ya.
Btw, semga menang.
kenapa nggak ikutan bang ? gue juga mau mencoba ilmu menulis yg udah gue dapat selama menulis ini dengan ikutan nih lomba. tenkiyu bang,amin.
DeleteLah aku malah gak pernah naik angkutan publik sama sekali, naik angkutan terakhir aja kapan aku lupa.
ReplyDeleteNaik angkutan kek gitu yang bikin gak nyaman, sudah tau penuh eh dipaksa naik aja, jadinya sesak nafas tuh.
Wah blue bird, aku tiap pergi ke tempat yang jauh mesti pesen taksi ini. Cepet pelayanannya. Semoga menang ya..
haha tankiyu bor
DeleteTransportasi sekarang udah makin yahud, canggih, dan kadang membuat hal-hal yang tak diinginkan oleh penumpang. Menurut gue, penggunaan dan pelibatan internet, maksud gue dengan perusahaan taksi ini menggunakan aplikasi, akan lebih memudahkan penumpang dalam memesan taksi, udah gak susah-susah lagi.
ReplyDeleteTetapi, terkadang banyak perusahaan transportasi membuat hal yang anarkis, tentu saja ini tak mengenakkan masyarakat, khususnya penumpang. Kemaren itu baru saja terjadi. Semoga hal ini takkan terjadi kembali, dan dua kubu tersebut berdamai. Damai itu indah
asli vroh ,salam damai. sebarkan kedamaian ke penjuru negri.
DeleteYa ampun, pengalaman kamu naik angkot pas jaman SMP lucu banget. Wkwkwkkwk. Kok bisa sih malah yang sobek malah dalamannya trus luarannya nggak kenapa napa? Wkwkwkwkwk
ReplyDeleteBtw aku baru tau nih tentang aplikasi ini daro Blue Bird. Keren ya. Bikin pengguna jadi merasa makin aman.
Hahah, waktu ituguepinjem kolornya supermen, jadi pakenya diluar
Deletekalau naik angkot udah jarang banget, pas jaman sekolah dulu naik angkot pas awal-awal doang, selanjutnya lebih milih naik sepeda aja, lebih enak, g harus desek-desekan dan nungguin angkotnya jalan pake lama banget.
ReplyDeletekarena di tempatku masih jarang taksi bahkan mungkin g ada jadi jarang ngerasain naik taxi. paling banter pas kuliah di bandung kemarin, itupun bukan blue bird
Emang semakin lama naik angkutan umum, semakin nyesek.mending naik Blue Bird haha
Deletebener banget mbak, blue bird kian canggih
ReplyDeleteAlhamdulillah yah gue sekarang gak naik angkot lagi. Angkot masih begitu ya sampai sekarang, suka naikin penumpang gak kira-kira. Kadang muter musik juga keras-keras sampai kalo mau berenti harus teriak tepat di cuping supir anngkotnya sambil gebuk pundaknya.
ReplyDeleteEmang lebih enak naik taksi sih, nyaman, tapi bayarnya yang gak nyaman wkwk.
Alhamdulillah banget ada aplikasinya sekarang. Sesekali bolehlah naik taksi dari Lampung ke Jakarta.
haha banyak uang kayanya, naik taksi Lampung Jakarta.
Deletegue suka cerita lo tentang angot itu jar tapi kecepetan sampai dipotong sama isi dari tulisan lomba .
ReplyDeletejujur ajah gue ngeliat kurang smooth tulisan lo ketika menuju ke penjelasan aplikasi Blue bird. gue shock gitu. halah..
overall.. asik loh tulisan lo. menang lah bisa hehe
Hahaha jangan terlalu shock, sik asik sik asik. tenkyu brother. amin semoga aje
Deletekaki elu dipatok ayam yah? hahhaaa....
ReplyDeleteasyik yah, punya pengalaman atret dari angkutan.. hahahhaaa............
semoga menang :)
Duh seriusan itu sepatunya di-poop-in ayam? Uh, ngebayanginnya aja bikin mual sendiri ya hahaha. Tapi emang bener sih, angkot yang disisipi hewan berbau malah bikin enek dan nggak nyaman. Posisi paling enak emang di depan, samping supir.
ReplyDeleteKalo taksi sih sejauh ini emang nggak pernah mengecewakan. Aku jarang pake taksi, tapi setiap pake alhamdulillah pengalamannya memuaskan. Apalagi kalo udah ada aplikasi gitu ya, makin memudahkan dan makin nyaman deh. Btw bayar via aplikasi itu bisa cash atau harus credit kah?
Jadi sedih dengan nasib transportasi umum sekarang ini... hik hiks
ReplyDelete