Tuesday, May 10, 2016

Mau Jadi Apa Kalo Sudah Besar ?

      

Semua orang pasti punya cita-cita yang ingin dia raih, semua orang pasti punya keinginan yang akan dia capai, termasuk gue. Masih ingat pertanyaan ini, “Mau jadi apa kalo sudah besar?”, pertanyaan ini menusuk dalam, di otak gue. Gue pernah bercita-cita jadi superman,tapi nggak kesampaian, katanya superman harus punya bulu dada, sedangkan gue cuma punya bulu ketek. Wajah gue juga kurang tampan nan rupawan.


Mungkin pertanyaan diatas sering dilayangkan saat kita SD, masa itu cita-cita terasa dekat, hati selalu yakin, tekad membara kuat, dengan mudah kita memberi jawaban, atas pertanyaan itu.  Ada yang bercita-cita ingin menjadi Pilot, Astronot, Presiden, Artis, Dokter dan berbagai profesi yang terkesan tinggi untuk dicapai.

Gue pernah punya temen cewek yang kala itu bercita-cita menjadi artis, karena nggak sengaja membaca diary miliknya. Saat baca serentak gue tertawa. Artis, menurut gue itu hal yang terlalu tinggi kala itu, sesuatu yang mungkin terlalu jauh untuk dikejar, apalagi gue tinggal di provinsi yang kurang dikenal. Setelah gue tahu hal itu, gue jadi sering becandain dia, setiap ketemu selalu minta tanda tangan, tapi nggak selang lama, dia pindah ke luar kota, padahal kami cukup dekat. Gue tertawa atas apa yang di yakini seseorang, dulu  gue pernah bermimpi ingin menjadi pilot, cita-cita yang juga terkesan tinggi. Kita sering tertawa diatas keyakinan orang lain dan sering ditertawakan, atas apa yang kita yakini. Seiring berjalan waktu, kata pilot kian memudar, perlahan pesawat terbang menjauh, setelah gue kenal sepak bola. Gue seperti menemukan tempat untuk berlindung di sepak bola, rasanya ingin terus bermain walau nafas tinggal setengah, gue merasa yakin, bahwa, inilah hidup yang sebenarnya, inilah bakat yang menemukan rumahnya, disinilah tempat gue, menjadi pemain sepak bola.

image from : google.com
Setelah yakin dan percaya, gue terus menekuni hal ini, berlatih, bertanding setiap saat. Terus belajar, terus memperbaiki kelemahan. Tapi, lagi lagi seiring gue mengetahui lingkup sepak bola, gue menjadi pesimis, diluar sana banyak pemain berbakat dan terlatih. Gue merasa DOWN, gue memilih mundur dari sepak bola.

BUKAN KARENA TIDAK MAMPU
TAPI, KARENA TIDAK BERANI.

         Mungkin ini yang membuat gue menjadi gerah, tentang orang yang yakin dengan cita citanya, orang yang akan merasa bangga, bila bisa mewujudkan impian itu, saat besar nanti. Namun, seiring waktu, rasa yakin itu mulai pudar, rasa percaya itu mulai sirna, seakan apa yang kita cita-citakan menjadi hal yang tak bisa kita capai, bahkan menjadi mindset otak, bahwa hal itu mustahil untuk diwujudkan. Banyak orang yang kecilnya dulu, bercita cita menjadi TNI, Dokter atau yang lainya, namun, ketika dewasa, mereka menjadi tak begitu yakin akan cita-cita itu, mereka mengurungkan niat untuk mengejar mimpinya, karena terkesan jauh. Mereka mengambil keputusan untuk memilih yang lain, atau untuk tidak mengambil resiko, resiko untuk mengejar mimpi dan memupuk asa, mereka hidup dalam bayang-bayang ketakutan.

MEREKA MENCOBA HIDUP TANPA RESIKO.

Mungkin itu yang sekarang gue alami, gue begitu resah juga gerah, banyak orang-orang besar bilang “Yakinlah pada cita citamu, percayalah dengan apa yang kau yakini, kejar dan capailah ketika kau sudah mempercayainya”

FOLLOW YOUR DREAM
AND DREAM COMES TRUE

Baca itu, rasanya kaya kena uppercut dari Cris John. Sakit. 
Bacanya mudah, melakukannya adalah hal yang sulit, walau hanya percaya pada mimpi, itu bukan hal yang mudah.

Ketika kau tak mempunyai mimpi, kau begitu yakin akan hidupmu, begitu tenang menjalani hari, santai dan bersantai. Saat kau telah menentukan impianmu, kau menjadi tak yakin akan hidupmu, kau mejadi resah, kau mulai bertanya. Apakah yang ku impikan akan terwujud ? kapan impian itu akan menjadi nyata ? kau mencoba menguatkan diri, mencoba membuka hati untuk teguh mempercayai impianmu. Ketika waktu terus bergulir, kepercayaan itu pudar sirna, hilang, terbang. Kadang juga, kita telah yakin kepada mimpi itu, kita percaya bahwa itu bisa menjadi nyata, namun di lain sisi orang tua tak sependapat dengan apa yang kita kehendaki, mereka menilai hal itu terlalu jauh untuk dituju, mereka takut, bila mana anaknya gagal dan tak mampu untuk bangkit dan terus berputus asa.

Gue menjadi tak begitu mengerti, tentang apa itu menjadi sukses, atau rumus bagaimana mewujudkan impian, atau mungkin akan ada orang yang berani membukukan dengan judul seperti ini, 10 CARA MEWUJUDKAN IMPIAN 100% BERHASIL, JIKA TIDAK BERHASIL UANG KEMBALI.

Tapi kini, gue telah menentukan, untuk kembali mempunyai mimpi, yang pasti, kali ini akan gue raih. Yakinkan diri, menguatkannya, mempercayai apa yang  gue yakini saat ini dan akan terus belajar, akan terus berusaha dan tak akan pernah berputus asa seperti yang lalu, atau merasa minder karena terlalu banyak pesaing. Aku harus yakin bahwa impian itu akan menjadi nyata, bila kita yakin kepada impian itu. Karena banyak kesalahan dari masalalu tentang mewujudkan impian, yang tak boleh terulang lagi. Gue harus fight, percaya, yakin, bahwa impian itu akan datang. SURVIVE.

2016 : Karya, karya, karya.
.
.
.
.
.

Jika kalian punya keresahan yang sama, boleh diceritain bareng di kolom komentar. Kali ini temanya “Bergalau ria”. Hakhakhak.

24 comments:

  1. Cita-cita ini memang sebuah hal yang bikin kita galau maksimal. Bahkan ketika kecil dulu aku juga punya cita-cita yang tinggi banget. Tapi seiring bertumbuh dewasa dan menghadapi realita, satu-persatu cita-cita itu tumbang. Alasannya persis seperti yang kamu paparkan diatas, yaitu nggak berani untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

    Padahal kan ada pepatah juga mengatakan gapailah cita-cita setinggi langit. Tapi pas kita melihat banyak saingan pasti langsung down.

    Ya begitulah, mungkin kita harus mengikuti apa kemauan dan cita-cita kita. Terlepas dari itu juga harus berani menggapainya, supaya kita bisa meraih apa yang dicita-citakan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Susah juga, konsisten emang susah buat dilakuin.

      Delete
    2. Nah, makanya emang harus ada sedikit paksaan supaya bisa konsisten. Kalau nggak gitu ntar sulit buat mencapai apa yang kita cita-citakan

      Delete
  2. Haha dulu waktu kecil gw pengen jadi astronot :v semakin tambah umur gw akhirnya sadar kalo itu gak gampang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Astronot yang bisa pergi kebulan. Semakin dewasa semakin ngerti kalo bulan itu jauh.

      Delete
  3. hahaha untuk cita- cita memang berat untuk mencapainya....

    ReplyDelete
  4. Cita cita bagian dari mimpi yang kadang bisa dicapai dan kadang gak bisa dicapai.

    ReplyDelete
  5. cita-cita dari kecil sampai besar memang sering berubah, gak semua orang sih tapi rata-rata. Dulu aku mau jadi dokter karna keren tapi ada teman yang bilang bakal di tes di kubura dan ruang rawat, bodohnya aku percaya dan mengganti dengan cita-cita menjadi ustadzah. Seiring berjalannya waktu, cita-cita ustadzah memudar dengan sebuah novel komedi karya 'Raditya Dika' saat membaca karyanya aku menemukan kenyamanan tersendiri. Dari situ aku bercita-cita menjadi penulis dan berbagi cerita ke banyak orang.

    btw, ini panjang amat ya aku tulis. gak apalah sekalian curhat hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Radit radit, kau menginspirasi. Kenapa nggak dilanjutin aja jadi uztadzah kan keren . masuk surga. Amin.

      Delete
  6. Cita-cita dari kecil itu besar banget. pokoknya kayak menggapai itu sangat mudah. tapi kayak kata km, wujudin mimpi itu susah, apalagi baca quote tadi yg kayak di uppercut. Beh sakit

    tapi cita-cita itu penting. bisa memotivasi kita setiap hari nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap. Setiap orang harus berani bermimpi. Tidur dulu bang

      Delete
  7. Keknya gue tau ni, apa cita2 lo dari kata 'Karya' itu. Ya, semoga semua impiannya terwujud. Semoga cita-citanya menjadi mewujud.

    Gue sih, dari kecil masih konsisten sama cita-cita gue sampe sekarang. Entah sudah berapakali gagal, tapi gue yakin aja sesuatu yang sulit adalah seperti pelangi setalh badai hujan.

    Entah kapan itu tercapai, gue akan terus berusaha mewujudkannya. Biarpun tampaknya sulit, gue akin Tuhan gak tidur ngeliat usaha gue. :)

    Semangat!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waw waw. Semoga semua cita cita kita terwujud. Haha jadi nanti bisa mengenang suatu proses.
      Oh ya cita cita lo apa bng, gue belum tanya hal ini ? . amin.

      Delete
  8. Kalau gue si cita-cita gue dr sd emg seperti kebanyakan anak pada umumnya, jadi astornot atau pilot, tapi setelah masuk smp cita cita itu berubah menjadi seorang pengusaha, dan itu berlanjut hingga sekarang saya berambisi akan cita2 tersebut, dan itu harus terjadi D:

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga terus berlanjut cita2 nya sob. Samai jadi kenyataan . keekeep spirit

      Delete
  9. kecil dulu kalau di tanya sama guru atau orang, besar nanti mau jadi apa, dokter... echhh sekarang jadi design grafis.hehe

    ReplyDelete
  10. Mimpi ya, ketika smp saya pernah punya cita-cita jadi guru, jadi jurnalis,jadi penulis.

    Yang cuma direstui jadi guru. Maka kuliah di jurusan pendidikan. Dan well ternyata sampai saat ini belum lulus juga
    Wakaka. Di samping itu nyari tempat menjadi guru gtt tuh susyah banget. Bahkan ada yang harus membayar 5juta. Saya mah ogah buang duit segitu banyaknya.
    Padahal gaji gtt tuh paling banyak 200ribu sebulan. Itupun sering nunggak.

    Dan nggak nyangka Tuhan menggiring saya ke impian saya yang lain. Kalau dibilang galau ya galau. Temen yang lain udah pada lulus, udah nikah, udah kerja.

    Eh kok saya masih main main melulu. Tapi ya saya nikmati sajalah. Tuhan akan menunjukkan jalan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha dicepetin aja lulusnya, biar bisa cepet cepet nikah hahaha

      Delete
  11. Mengapa kita mengubah pandangan kita terhadap cita-cita pas udah gede? karena ya kita sudah bisa berpikir, sudah bisa paham lingkungan. Kita berpikir sesuai dengan keadaan yang ada. Dulunya misal kita pengin jadi Presiden. Lambat laun, kita memikir menjadi presiden itu sangat susah, kita bakalan ngeliat orang yang lebih cocok, berwibawa untuk menjadi presiden daripada kita. Nah itulah alasannya.

    Yang jelas, dan gue jujur, cita gue saat ini masih samar-samar. Namun, gue melakukan satu hal yang kayaknya menjadi passion gue; menulis. Dan, tak taulah apa yang terjadi di masa depan. Apakah nama gue akan tertera di rak buku best seller, atau..entahlah.

    Enjoy your life

    ReplyDelete
  12. Waktu kecil gue punya mimpi pengen jadi Presiden. hehe
    Tapi setelah mengerti definisi mimpi itu apa. Gue akhirnya membuat list mimpi-mimpi gue yg ingin dicapai.
    jadi banyak gitu list nya. Yang paling susah di simpan urutan terakhir dan yg paling mudah di usrutan pertama.
    Kenapa gue milih memiliki mimpi yang banyak ? karena gue pengen tau sampai mimpi apa gue bisa bertahan.
    Apapun mimpimu mudah-mudahan suatu saat nanti tercapai. *Amin
    Nice post :)

    ReplyDelete
  13. Dulu gue masih kecil, cita2 buanyak banget. Guru lah, pilot, astronot.
    Rasa yakin ala anak SD pun begitu kuat, namun seiring berjalan waktu tekad itu akhirnya memudar.

    Sampe saat ini gue masih memiliki cita2. Gak banyak seperti dulu tapi gue harap ini bisa tercapai dengan sukses. Gue akan terus berjuang dan berjuang. :))))

    ReplyDelete
  14. Wajar sih kalau dlu waktu kecil kita berangan-angan untuk meraih cita-cita yg tinggi tapi seiring waktu cita2nya pudar. Tapi kita harus tetap yakin dan berusaha untuk meraih mimpi itu :)

    Semoga km bisa jdi pemain sepak bola ya... *eeeh
    Intinya, kejar target dan doa saja, 2016 memang saatnya bangkit dan menghasilkan karya, semangat

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha gue mau jadi penulis mbak. semoga cita cita kita semua terwujud amin amin.

      Delete

Berikanlah komentar atau kritik dengan baik dan sopan.
Terimakasih