Monday, August 29, 2016

Gagal Modus




                  Sudah beberapa bulan ini mendadak nggak nulis blog, karena gue masih fokus untuk nyicil nulis naskah (ini bukan alasan karna malas nulis buat isi blog). Gue merasa tertinggal jauh sama temen-temen yang masih aktif nge-blog dan nulis, jadi gue kumpulin ide lagi, nulis lagi untuk blog. Btw, ada yang kangen sama gue nggak ? (dasar jomblo), paling nggak kangen sama cerita gue deh. Cerita yang akan kalian baca ini, sebenernya udah gue tulis sebelum bulan puasa kemarin, tapi baru bisa di bagi sekarang. Nanti bakalan gue tulis kenapa beberapa bulan kemaren nggak nge-blog, bakal ada cerita seru, cerita survive gue dijalanan. Makan dijalan, tidur dijalan, boker dijalan, eh ntar ketabrak.

 Basa basi gue udah cukup basi, jadi langsung aja.

 ..................................................................................................................................................



Bapak adalah orang yang sangat menginspirasi bagi gue, ia kuliah di salah satu universitas seni di jogjakartya, beliau adalah orang dengan tingkat kedisiplinan tinggi, pekerja dan pemikir yang keras. Tiap hari ia banting-banting tulang di kantor, demi menafkahi anak dan istri. Ngomongin istri, ternyata sebelum menikah dengan ibu gue yang sekarang, dulunya bapak punya banyak pacar. Menurut gue dia nggak playboy, tapi kalo menurut cewek-cewek pasti playboy. Cerita tentang kisah percintaannya gue dapat dari Mbokde. Mbokde itu, kakaknya bapak gue. Jadi gue manggilnya Mbokde (Sebutan untuk bibi perempuan tertua dalam jawa).

Ternyata ilmu modus Si bos (Baca : Bapak) lebih hebat dari yang diperkirakan. Berbekal ilmu yang ia dapat saat berkuliah di jurusan seni, Si bos menguasai seni melukis. Ia sering minta uang ke Mbokde untuk membeli kanvas dan cat lukis, karena mbokde mendukung hal yang disukai bapak. Kadang ia melukis burung, burung merpati, burung unta sama burung kakak udah tua, keriput dong. Mbokde jadi  sering memberikan uang kepada bapak untuk membeli kanvas, namun setelah beberapa waktu, mbokde merasa ada yang janggal, setiap kali bapak melukis di rumah, lukisan yang bagus dan rapi selalu tidak ada rumah, hanya yang biasa biasa aja yang ada dirumah.

“Le, lukisan yang bagus-bagus pada kemana? Kamu jual ?” Mbokde mulai menanyakan.
“Nggak, adalah pokoknya. Disimpan dengan aman.” jawab bapak seraya tersenyum.
“Pasti, dikasih ke pacar-pacarnya ?”
“Tau aja mbak”

Lukisan dijadikan media untuk ber-modus-ria. Memberikan lukisan yang ia bikin sendiri untuk salah satu wanita yang ia incar. Ini benar benar modus yang sangat berilian, emang ada jaman sekarang cowok yang mau ngelukis, keluar modal besar, cuma untuk mencoba mendekati wanita, kan boro-boro diterima kalo kagak. Gue pernah belajar melukis, dengan harapan agar gue bisa bermodus dengan cara yang Bos gunakan. Karna waktu itu gue masih terobsesi sama dinosaurus, lukisan pertama gue adalah dinosaurus. Dinosaurus kena obesitas.




Bapak sering mengajak pacar, atau gebetan dan juga temen cewek satu kampus kerumah, sampai sampai Mbokde nggak ingat nama-nama cewek yang pernah bapak bawa kerumah, untuk di kenalkan ke Mbokde.

 Dari pengalaman bapak Itu, gue ngerasa beda sama yang gue alami sekarang, sangat bertolak. Gue malah sering gagal modus. Semenjak kejadian sekarat admirer, gue mencoba untuk nggak mencari gebetan, mencoba menenangkan diri. Cukup lama berusaha menenangkan diri, gue mencoba membuka kembali hati. Sebagai pembukaan gue coba untuk mendekati seseorang, berbekal ilmu modus yang gue ciptakan sendiri. Gue menjebaknya agar berada di titik ternyaman saat kami bersama, mendorongnya masuk kedalam hati gue dan itu semua berhasil. Setelah beberapa minggu akhirnya gue resmi pacaran sama Si Doi, tapi tak tau kenapa setelah berjalannya waktu, gue nggak ngerasain apapun dihati. Seperti ada sesuatu yang nggak gue temukan dengan pacaran dan gue mulai menyadari, perasaan yang sebenarnya tak kunjung muncul.  Ini hanya jebakan dalam kenyamanan dan keinginan untuk merubah status. Awalnya gue mencoba untuk tidak mendengarkan kata hati dan terus mencoba untuk tetap bertahan, namun perasaan itu malah tak kujung datang. Gue mencoba untuk mundur perlahan, bukan untuk menyakiti atau apa, lebih baik sekarang dari pada nanti, sebelum cintanya mulai dalam.

Gue          : Kayaknya kita lebih cocok jadi kakak adik aja
Cewek     : Tapi kenapa kak? Jangan dong kak
Gue          : Umur kita beda jauh
Cewek     : Ya, nggak apa-apa dong kak
Tiba- tiba datang seorang ibu-ibu berseragam.
Ibu           : Mas, anak saya masih SD jangan di goda-goda, ntar saya lapor polisi.

Ternyata gue salah target, anak SD yang gue godain, secepatnya gue berlalu meninggalkan mereka berdua, ntarmalah gue dikira pedofil. Akibat kejadian itu gue kembali menenangkan hati, kembali berfikir apakah ada yang salah dengan hati ini. Setelah lama dalam proses menenangkan hati, gue mencoba untuk menurunkan angka dalam kreteria penampilan, tetapi menaikkan dalam hal fikiran. Gue jadi lebih suka sama cewek-cewek yang terlihat mandiri, yang punya argment sendiri tentang jalan hidupnya, cewek-cewek yang smart. Finnaly gue menemukan cewek yang seperti itu, Ia berpenampilan sangat ke-ibuan, berseragam guru, dalam sekali pandang terbayang, bahwa dia adalah sosok yang akan melindungi dan menyayangi, lalu gue beranikan diri untuk berkenalan.

Gue              : Halo mbak, boleh kenalan ?
Mbak           : Boleh
Gue              : Saya Fajar. Mbaknya guru ya ? pasti pinter dan mandiri
Mbak           : Saya Dewi, Ah biasa aja mas. Kalo nggak salah kita pernah ketemu ya ?
Anak kecil   : Kak, jadi kita putus gara-gara ibu saya.
Gue cepet-cepet melambaikan tangan, memanggil bajay.
Gue              : Anjirrrr. Kang bajay stop, Gas pool kang.
Kang bajay : Dimana ada banjir,dimana?

Gue salah goda, ternyata si mbak itu, ibunya cewek SD yang gue gebet. Sepertinya ilmu modus yang gue tuntut selama bertapa di gunung kidul luntur, akibat pemutih pakaian cap kaki tiga. Gue menyudahi mencari gebetan.

 Gue mencoba untuk mengakhiri segala kegiatan yang berhubungan dengan pacaran. Gue mencoba fokus menemukan passion, menemukan hal yang seharusnya gue kejar di masa muda ini, agar terwujud masa tua yang nyaman. Gue menemukan apa yang  dicari, menemukan apa yang seharusnya gue kejar, dinisi rasanya nyaman. Tapi ditengah kenyamanan itu gue merasakan ada sesuatu yang kosong. Ada sesuatu yang seharusnya terisi. Penyemangat, ntah ini yang gue butuh atau inginkan, tapi gue merasa harus punya seseorang yang menyemangati gue dalam mengejar impian. Apakah yang gue butuhkan itu pacar ? Hati gue nggak tenang dan tambah bergejolak. Di sabtu malam gue memutuskan untuk nangkrong di sebuah mall, buat cuci mata, mana tau ada jodoh yang tertinggal disana, untuk menyemangati hari-hari gue. Tiba-tiba ada seseorang yang membuat penglihatan gue terpaku. Gue tatap matanya, bibirnya yang bergelombang indah, lehernya berjakun naik trun, eh ternyata laki.

Tapi beneran pas di mall gue kenalan sama cewek. Ia putih tinggi, rambunya pirang bergelombang. Senyumnya manis. Namanya Caca, gue minta no hp dia. Pulang dari mall langsung gue kasih gombalan tuh cewek di chat.
Gue      : Senyummu pelipur laraku. Eloknya sunset tak akan mengalahkan keindahanmu.
               Kau cahaya ditengah kegelapan. Pelangi setelah hujan. Kau cantik.
Caca     : Puisinya bagus.TAPI INI SAYA BAPAKNYA CACA
Gue      : Struktur puisi apa yang terdapat pada puisi tersebut ?
               a. Tipografi
               b. Diksi
               c. Imaji

Bapaknya yang gue sms, gila. Gue jadi galau gelisah merana. Gue gagal modus. Gagal sepik. Mungkin gue harus sedikit mengendurkan mengejar impian dan mencoba mencari penyemangat yang akan terus membuat gue bersemangat dalam mengejar apa yang gue yakini.

Sebelum bapak menikah aja dia sempet bingung mau milih emak gue sekarang atau Hana pacarnya dulu waktu muda. Sahabat bapak pernah bilang kalo Hana lebih cantik dari emak gue sekarang. emak gue juga cantik (cari aman). Gue nggak tau apa yang bapak cari, mungkin penampilan bukan segalanya, mungkin hati dan fikiran yang ia cari, tempat dimana dia bisa bercerita, tempat dimana ia merasa tenang. Saling bertukar pendapat, saling mengerti atas apa yang dibicarakan. Merasa butuh saat satu sama lain, saat dekat maupun saat saling berjauhan.

Mblo, mblo, boro boro mau milih siapa yang dinikahin ntar, sekarang aja masih sendiri.




Note : Coba beri kritikan terhadap joke yang gue tambahin ke tulisan ini. Gimana komedinya. Terasa lucu atau garing. Gue butuh masukan, agar saling belajar. Follow blog ini juga ya, ntar langsung gue follow back. Terimakasih.
Sumber foto : www.google.com
          Sekaratadmirer.blogspot.com

26 comments:

  1. Menurut aku ceritanya dipaksakan, terkesan membuat lelucuan tapi kok yg jadi target anak SD dan ibunya anak SD, hihihiii
    gitu sih menurutku.. mudah2an bisa terima yaaa.. ceritain aja kisah si bapak aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha. terimakasih bang, gue emang butuh kritikan yang seperti ini.

      Delete
  2. Krik krik, ini ceritanya terlalu panjang dan bertele-tele jadi kesan lucunya seperti dipaksakan. Apalagi tiap paragrafnya banyak bangeeet, harusnya bisa dibagi dua itu. Jadi nggak terlalu panjang. Trus aku suka deh sama dinosaurus yang obesitas. Hahaha.

    Untuk kisah anak sdnya juga, tapi masa ibunya juga digodaain sih? Hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih sebelumnya. siap dilaksanakan sarannya

      Delete
  3. itu gombalan yang lo buat untuk Caca , tau tau nya yang baca ternyata bapaknya menurut gue lucu . TAPI , gue kayak pernah denger seperti itu juga , cuma kayaknya teks nya aja yang beda.Dari cara gaya gombalnya itu gue pernah lihat tapi lupa dimana ?!.

    Untuk masalah cerita , di pembuka nya cukup lah menurut gue , tapi semakin ke bawah seperti cerita tersebut menyebar sehingga inti atau maksud dari cerita ini kurang padu gitu.

    Ada beberapa bagian teks yang lucu dibagian awal dan tengah.Cukuplah menghibur menurut gue .

    He he he he , ini kritik dari gue sendiri loh :D , semoga bisa diterima ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang gombalan caca, gue emang copas dari meme, cuma diganti kalimatnya aja. gue mau ngetes diri gue sendiri. gimana rasanya kalo copas trus kritik orang. karena gue udah terlalu bosan, dengan orang2 yang suka copas. rasanya sakit juga.

      haha. terimakasih bang sarannya

      Delete
  4. Jujur aja, ni. Baca 1 paragraf pertama, gue udah gatel banget pengen mengkritik tulisan ini. :D

    Tapi, yang gue saranin gak banyak kok. Lagian, gue juga masih belajar.

    Untuk joke yang lo buat, ritmenya terlalu panjang. Apalagi untuk komedi dalam bentuk teks, harusnya lebih tegas. Kalo mau panjang, harus bener-bener bisa lucu. Bukan krik-krik malahan.

    Lucu emang soal selera, tapi kalo lo bisa membuat pembaca gampang ngerti apa yg mau lo sampaikan, komedi jadi lebih gampang bro.

    Terus, jalan cerita di post ini ada alurnya, sih. Tapi, pindah-pindah ceritanya aduh.... Setting lokasinya gimana nih, gue mau bingung.

    Kalo intinya gue ngerti, bahwa lo lebih buruk dari bos lo-kan bro.

    Nah, satu lagi, tolong bedakan kata 'di' sama 'ke' yang menyatakan tempat dan kata kerja. Penulisan EYD-nya coba pelajari lagi.

    Terus, jokes itu gak harus yg jorok. Coba deh, nulis yg bersih. :)

    Satu lagi, paragraf lo itu dienter kek, 3 kalimat, enter. Itu tatanan bahasa Indonesia. Kalo di Internet, lo gak bisa pake 3 kalimat baru 1 entar. Bisa sakit mata pembcanya.

    Itu aja, sih. Semoga lebih baik ya bro. Gue cuman bisa ngasi saran ini. Gak bermasud apa2. Karena, tulisan gue juga belum bisa dibilang bagus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha. setelah lo koment baru gue juga sadar, gue nggak kasih waktu dan setting lokasinya yang tepat. Joke jorok bakal diperhalus.

      Post ini baru gue edit 1x, ketika ide cerita gue tumpahin semuanya, terus nggak gue buka-buka lagi. Gue edit satu kali. Maksa banget, gue juga ngerasa maksa banget, baru di edit satu kali langsung coba post.

      Terimakasih bang saran dan kritiknya.

      Delete
  5. saya mah fokus di gambar dinosaurusnya doang.. hehehee. Btw navigasi blognya kok susah amat ya. Saya akses lewat uc browser pas discroll ke bawah malah balik lagi ke atas. Templatenya kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha, maaf atas ketidak nyamanannya, bakalan gue perbaiki. terimakasih.

      Delete
  6. kirain gue aja nih, gue buka lewat chrome di hp eh malah ke scroll otomatis ke atas mulu.

    hmmm gimana ya, mungkin karena udah banyak yg bikin cerita soal cinta cintaan jadi kesannya ceritanya monoton dan 'biasa' aja. jokes2nya juga menurut gue strukturnya standar dan udah kayak jokes yg bertebaran lewat akun2 meme sok lucu di instagram.

    tapi poin positifnya adalah lo berhasil nyelesaiin cerita ini dan lumayan ngalir kok lo ngetiknya, mungkin untuk komedinya ya banyah baca aja dulu. faigk!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf atas ketidak nyamanannya bang. akan gue perbaiki.

      Seperti yang diatas, bagian Caca, gue emang copas dari meme, cuma diganti kalimatnya aja. gue mau ngetes diri gue sendiri. gimana rasanya kalo copas trus kritik orang.

      Karena gue udah terlalu bosan, dengan orang2 yang suka copas. rasanya sakit juga. tapi kenapa para copas masih aja bebal. nggak ngerti gua. terimakasih bang

      Delete
  7. ini gue komentar aja setengah mati bang, udah scroll bawah, langsung otomatis ke atas gitu, haduh, capek. Akhirnya gue buka leptop juga.

    Tapi intinya, lumayan sih bisa gue tangkep, walopun abis baca ini, mata gue langsung kriep-kriep gini, halah. Harusnya bisa dibagi 2 bro, jadi gak terlalu panjang, kan gak semua yang berkunjung di blog ini, make pc, ada yang make hp juga, jadi ya menurut gue gitu.

    joks2nya sih lumayan bro, gue ngerti apa yang lo mau sampein, tapi ya itu keknya terlalu dipaksa aja gitu lucunya.

    Ya semoga lebih baik lagi bro, dan lanjut ngeblog lagi, biar lebih terlatih, gue juga lagi latihan nulis nih, masih butuh banyak perbaikan, intinya sama-sama belajar hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha. Tapi jangan sampe mati beneran bang, ntar gue malah yang jadi penyebab kematian.

      Terimakasih bang, akan gue perbaiki.

      Delete
  8. Gue komentar dikit aja. Ada pepatah yg bilang kalo kamu baca buku yg bagus maka tulisanmu juga ikut bagus, gue bukannya mau bilang buku yg lo baca ga bagus, tapi dari yg vue rasakan tulisan ini lahir akibat kebanyakan baca meme sih, gue liatnya gitu aja. Semangat lahhh, lucu itu proses, simple mah, komen apa ini tuhan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul bang, gue rada maksa. Post ini baru di edit satu kali. dan gue maksa post, karena udah lama nggak nge-post di blog.

      haha terimakasih bang. bersama kita semangat,

      Delete
    2. Bagus sih tapi gue kurang ngerti paragraf awal dan lainnya

      Gue cuman fokus ama gambar dinosaurus ama gombalanlo ke caca...kwkwkwkwkw

      Delete
  9. Kesan lucunya masih garing dan belum bisa bikin gue ketawa..
    dan ada yang tidak masuk akal sih di bagian mau putus ama si anak SD karena ibunya marah kamu godain anaknya. Eh, malah gombal ibunya lagi tapi kesannya belum tahu kalau yg loe godain adalah ibunya si anak SD tadi hmmm #bingung #jadinyabingung

    ReplyDelete
  10. anjir, ternyata lo macarin anak SD abis itu lu putusin dan ngajak kenalan nyokapnya, kenapa gak ngajak jalan bapaknya juga sekalian haha..

    kalo menurut gue pribadi sih, komedinya agak maksa dan kurang "jujur", coba mulai nulis secara "jujur", kadang orang-orang bakal lebih nyaman ketawa dengan komedi-komedi yang jujur.

    semangat bro!

    ReplyDelete
  11. Kayaknya komen aku g bakal banyak2 deh, soalnya rata2 udah dijelasin sama komen2 diatas.
    Intinya sih, cari humor selera masyarakat, yang g dipaksain. Oh ya 1 lagi, mungkin ada baiknya tema semacam jomblo begini dikurangin deh, soalnya udah basi.

    ReplyDelete
  12. Wahh, akhirnya balik ngeblog lagi nih setelah sekian lama yaa. Btw ini postingan kok lama banget yaa nulisnya sebelum puasa, eh ternyata postingnya baru sekarang hehe.

    Kayaknya semua saran dan kritik udah diberi sama temen-temen blogger lain yaa, jadi aku cuma bisa beri semanget aja deh sama kamu. semangat dan terus konsisten yaa ngeblognyaa.

    oh iya, btw kalau cara bapak kamu yang kirim lukisan itu kira-kira masih berlaku nggak ya di jaman sekarang hehe.

    ReplyDelete
  13. kalau udah carinya istri mah kecantikan bukan lagi prioritas utama, cuy.. (kayaknya) sok tau banget gue..hahaha..tapi punchlinenya kurang menggigit nih kaykanya, kayak ada yang kurang gitu (sok tau lagi)..tapi bagus sih..postingan ini terinspirasi dari Bapak lo yang gue kira dia pasti tamvan kali ya, sampai harus seleksi dulu dan untung bapak Lo pilih lo daripada tante hana..kalo engga kan tau dah lo jadi apa sekarang...kagak lahir cuy hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih cuy masukannya. gue juga ganteng kok cuy.

      Delete
  14. Ga semua orang cocok nulis komedi. Kalo dari tulisan lu, mungkin lu lebih cocok nulis yg romantis-romantis gitu hehe. Coba temukan gaya lu sendiri, tulis hal-hal yg memang bener-bener lu sukai dan sesuai sama kepribadian lu supaya jiwa lu bisa muncul di dalam tulisan lu. Semangat ya!

    ReplyDelete

Berikanlah komentar atau kritik dengan baik dan sopan.
Terimakasih